Sedikit retakan di topeng Tobi tidak lantas membuat pertarungan berakhir. Pertarungan antara Tobi melawan Naruto dkk masih terus berlanjut. Namun begitu, hal ini sedikit tidaknya telah memberi Kakashi petunjuk dan akhirnya membuat shinobi berintelegesi tinggi itu mengetahui kemampuan sebenarnya dari Tobi, yang mana menurutnya tidak menggunakan dua jutsu, melainkan hanya satu.
"Dia hanya menggunakan satu jutsu?"
"Ya ..."
"Aku tak begitu mengerti, tapi akhirnya kita bisa mengenainya ..." Ucap Naruto.
"Memang tak ada yang lebih baik darimu untuk masalah menganalisa, tolong jelaskan pada kami ... Dengan begitu kita bisa mengubah cara bertarung kita" Ucap Gai.
"Cara yang ia lakukan sangatlah sederhana, kemampuannya menghisap objek, juga menembus benda adalah sama-sama jutsu ruang dan waktu ..." Ucap Kakashi.
Guru Gai masih tak mengerti dan lalu bertanya, "Apa maksudmu? Darimana kau mengetahuinya?"
"Akan aku jelaskan" Kakashi mulai menjelaskan, "pertama-tama, goresan yang terdapat di topengnya itu, hal itu diakibatkan oleh kunai yang aku lempar mengguakan Raikiri ...
Lalu luka di bahunya, jika dilihat merupakan hasil dari Rasengan ...
Kedua luka itu memiliki beberapa persamaan, pertama yaitu mereka berada pada bagian tubuh yang ditembus oleh Naruto, lalu, persamaan berikutnya adalah mereka sama-sama berasal dari hal yang aku lempar ke dimensi lain menggunakan kamui ..."
"Eh?"
"Dengan ini, aku bisa menyimpulkan kalau jutsu ruang dan waktunya terhubung dengan dimensi yang sama dengan kamui yang aku gunakan"
"Tu-Tunggu!! Apa maksudmu!? Apa kau mau bilang kalau teknik matamu dan miliknya itu saling terhubung!?" Gai kembali bertanya.
"Apa ini berarti semua jutsu ruang dan waktu saling berhubungan?" Hachibi ikut bertanya.
"Tidak, aku rasa hanya dimensi antara aku dan dia saja yang saling terhubung ..." Ucap Kakashi.
"Lalu, kenapa kunai yang menghilang itu bisa mengenainya sementara pukulanku tidak!?" Naruto ikut bertanya.
"Bodoh, meskipun mereka menggunakan dimensi yang sama, itu tak berarti kau bisa mendaratkan serangan pada sesuatu yang transparan, dasar" Ucap Hachibi.
"Disanalah letak kesalahan pemikiran kita ..."
"Eh?"
"Dia itu tidak transparan" Ucap Kakashi.
"Apa maksudmu!?" Naruto masih dan semakin tidak mengerti.
"Kelihatannya memang seolah pukulanmu menembus tubuhnya, namun pada kenyataannya, bagian tubuh yang kau serang dibawa menuju dimensi lain" Jelas Kakashi.
Mudahnya begini, jika seseorang menyerang perut Tobi, maka Tobi akan mengirim perutnya yang diserang itu menuju dimensi lain. Jadi, pukulan yang mnyerang perutnya itu akan tembus. Tobi tak bisa membuat dirinya transparan, melainkan hanya bisa membawa sesuatu ke dimensi lain, termasuk bagian tubuhnya.
"Dengan kata lain, bagian tubuh yang kau serang itu tidaklah transpara melainkan dibawa menuju dimensi lain. Dan pada saat yang sama, aku mengirim kunai ke dimensi lain menggunakan kamui dan kemudian mengenai topeng Tobi di dimensi lain itu, dan meninggalkan bekas goresan" Jelas Kakashi.
"Jadi itu juga alasan kenapa rasengan mengenainya!?"
"Yah ..."
"Jadi begitu ya ..." Naruto mulai mengerti.
"Tapi sekarang yang jadi pertanyaan, kenapa teknikmu dan tekniknya saling terhubung?" Masih ada bagian yang belum Hachibi mengerti.
"Kakashi, dia ..."
"Darimana kau mendapat mata itu!?" Kakashi bertanya.
"Dimana katamu? Hm, yah, selama perang Dunia yang lalu, pada pertarungan di jembatan Kannabi, pertarungan yang kemudian menjadikanmu terkenal sebagai pahlawan dengan Sharingan" Jawab Tobi.
"Kau!!"
"Sudah ku bilang kan untuk tidak membuka mulut dengan mudah ...
Kalian hanya bisa berbicara, tanpa ada tindakan, apa yang orang sepertimu katakan tak berharga sama sekali ...
Sudah terlambat untuk menyesal, kenyataan datang secara kejam ...
Kau telah melihat kenyataan, dan seharusnya kau bisa mengerti ...
Tak ada harapan yang bisa menjadi kenyataan di Dunia ini ...
Itulah kenapa aku mengejar impian Mugen Tsukuyomi ...
Aku ingin membangun ulang Dunia dimana seorang pahlawan tidak harus membuat alasan menyedihkan di depan Kuburan ..." Ucap Tobi.
"Apa kau baik-baik saja, kakashi?" Gai khawatir melihat Kakashi yang termenung saat mendengar kata-kata dari Tobi.
"Sial!! Apa kau belum bosan mengocehkan kata-kata seperti itu!!?" Bentak Naruto.
"Sudah aku bilang kan, aku tak akan menyerah untuk menjadi seorang Hokage!! Ada banyak hal yang dipercayakan padaku!!"
"Naruto ..."
"Heh ..." rekan-rekan Naruto mendukungnya.
"Hm, dipercayakan? Tapi, Naruto ...
Kalau pada akhirnya kau melalaikan apa yang Jiraiya dan Hokage keempat tinggalkan padamu, apa yang akan mereka pikirkan?"
Naruto kemudian teringat akan kata-kata Jiraiya dulu, "Aku sangat ingin melakukan sesuatu terhadap rasa saling membenci ini. Tapi, aku masih belum tahu bagaimana caranya ...
Akankah aku tak pernah mengetahui caranya? Kalau begitu aku ingin kau yang mencaritahunya ...
Aku senang telah memilihmu menjadi muridku"
Naruto juga teringat aka kata-kata ayahnya sebelum benar-benar menghilang, "Kau harus menemukan jawabannya sendiri, karena aku juga tidak tahu ...
Aku percaya kau bisa menemukannya, aku percaya padamu"
"Kalau kau gagal menjalankan misimu, apa yang akan kau pikirkan terhadap dirimu sendiri?" Tobi bertanya. "Walapupun kau menunda masalah ini dengan kata Harapan, pada akhirnya kenyataan telah menunggu ... Merepa yang mempercayai dan dipercayai, hanya akan menjadi hampa"
"Kh" Kyuubi di dalam diri Naruto yang juga mendengar perkataan Tobi terlihat kesal, dan kemudian teringat akan kata-kata Minato, "Alasan kenapa aku menyegel setengah dari chakra Kyuubi di dalam tubuhmu, adalah karena aku percaya kau mampu menggunakan kekuatan ini, karena kau adalah putraku"
"Naruto! Ayo tukar tempat! Aku ingin berbicara dengan orang itu!!" Ucap Kyuubi dan kemudian mereka bertukar posisi.
"Maaf, tapi anak ini tidak cocok dengan apa yang kau ucapkan" Kyuubi yang berada di tubuh Naruto menunjuk dirinya sendiri.
"Kyuubi?"
"Hokage keempat meninggalkannya untuk dia ...
Dan dia mampu berteman denganku, juga menggunakan kekuatanku ...
Hokage keempat menyegelku di dalam tubuhnya, jadi dia akan bisa mengalahkanmu ...
Maju, Naruto!!! Kau tak akan gagal!"
"Yeah!!!"
Thanks to: Beelzeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar