Keempat Hokage telah bangkit kembali. Jiwa mereka telah dilepas dari tubuh dewa kematian. Jadi, bukan hal mustahil lagi untuk men-Edo Tensei mereka berempat.
"Ini ... Hokage pertama ... Seseorang yang dikatakan sebagai dewa para shinobi, Hashirama yang sesungguhnya ..." ucap Suigetsu.
"Lagi-lagi si bocah Orochimaru." ucap Hokage kedua. "Apa maksudmu?" tanya Hokage pertama. "Kemungkinan dia telah menarik segel dari dewa kematian." ucap Hokage ketiga, "Dan kemudian ia menggunakan Edo Tensei." lanjutnya.
Naruto Chapter 619 - Klan Yang dipengaruhi oleh Iblis
"Apa dia mampu untuk melepaskan segel itu? Orochimaru-san, bagaimana bisa kau melakukannya?" Hokage keempat bertanya-tanya. "Kau terlalu meremehkanku, Minato." ucap Orochimaru. "Sebenarnya, itu adalah teknik segel milik klan Uzumaki. Setelah kehilangan jutsuku, aku mempelajari reruntuhan dan dokumen klan yang sekarang telah menghilang."
"Pertama, ini seperti kita dibuat sadar ..." ucap Hokage keempat. "Huh?" Hashirama kaget. Ketiga Hokage lainnya melihat ke arah dia, dan kemudian hokage pertama tersebut bertanya, "Siapa kau??" ia belum pernah melihat hokage keempat sebelumnya.
"Aku adalah hokage keempat." jawab Minato sambil memperlihatkan tulisan di belakang jubahnya. "Ooh, keempat!!" Hashirama kagum. Orang-orang hanya bisa terdiam. "Begitu ya! Jadi desa tetap stabil untuk waktu yang lama." ucap Hashirama.
"Ehm, aku tak terlalu yakin kalau desanya stabil atau tidak. Sebenarnya aku mati sebelum Hokage ketiga dan disegel." jelas Minato. "Eh? Benarkah? Jadi kau tidak disegel bersama dengan Sarutobi??" tanya Hashirama lagi. "Ya, itu adalah kejadian yang berbeda." ucap Minato.
"Lalu, siapa yang kelima?" tanya Hashirama lagi. Kemudian, Orochimaru menjawab, "Yang kelima adalah cucu anda, putri Tsunade."
Mendengar jawaban itu, Mendadak Hashirama tampak suram. "Tsuna ... Tsuna ... A-apa desa baik-baik saja?" ia khawatir. "Eeh, apa anda khawatir?"
"Hahaha!!" Hashirama kemudian tertawa, "Aku benar-benar sudah merusaknya, karena dia adalah cucu pertamaku. Dia bahkan belajar berjudi dariku, dan itu hanya ... Gahahahahah!!" Hashirama tak bisa berhenti tertawa.
"Dewa para Shinobi ... Entah kenapa sedikit berbeda dari yang ada di otakku." pikir Suigetsu.
"Edo Tensei lagi ... Kau menggunakan jutsuku dengan terlalu mudah." ucap Hokage kedua. "Bagaimanapun ini tidak terlalu rumit. Ini hanya, tidak seharusnya diciptakan." ucap Orochimaru. "Tindakkan politik dan jutsu yang kau ciptakan telah membuat masalah besar setelahnya, termasuk di zaman ini." jelasnya.
"Kau ... apa kau bermaksud untuk menyerang Konoha lagi?"
"Aku sudah menghentikan jutsumu dengan mengorbankan nyawaku, bagaimana ini bisa!?" Hokage ketiga bertanya-tanya. "Kali ini, kau bahkan menggunakan Edo Tensei padaku, gurumu, untuk melawan Konoha!!"
"Hah, dunia memang selalu dipenuhi oleh pertarungan." ucap Hashirama. "Dan benar, ini memang jutsu yang tidak pantas ada. Tobirama, itulah kenapa waktu itu aku memberitahumu kalu ..."
"Tenanglah, kakak. Aku yang akan bicara dengan anak-anak muda ini." ucap Hokage kedua. "Ta-tapi ..." "Tenang." ucap Hokage kedua lagi. Hokage pertama tak bisa melawan.
"Dewa para shinobi ... benar-benar tak punya martabat." pikir Suigetsu.
"Kalian semua jangan salah paham." ucap Orochimaru. "Itu bukanlah rencanaku lagi. Itulah kenapa aku bahkan tidak memblok sikap kalian. Kali ini, aku hanya ingin memberinya kesempatan untuk berbicara pada kalian mengenai harapannya." Orochimaru menunjukkan Sasuke.
"Namaku adalah Uchiha Sasuke, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan pada kalian." ucap Sasuke. "Sasuke!?" Hokage ketiga kaget. "Seorang Uchiha ... Aku tidak heran kau bersama dengan musuh." ucap Hokage kedua. "Tobirama, sudah kubilang padamu untuk tidak berbicara seperti itu!!" bentak Hashirama. "Kau terlalu lembut." ucap Hokage kedua.
"Tak ada yang perlu dibicarakan mengenaiku. Hokage ketiga, kenapa kau memerintahkan Itachi untuk melakukan itu?"
"Jadi, kaus sudah tahu ya ..." ucap Hokage ketiga. "Aku sudah membunuh Itachi, untuk membalas dendam klan Uchiha." ucap Sasuke.
Hokage ketiga terdiam.
"Setelah itu, aku mendengar dari Tobi dan Danzou dan kemudian memutuskan untuk membalas dendam pada Konoha. Akan tetapi, aku ingin mendengarnya darimu, semua tentang Itachi." ucap Sasuke.
"Aku mengerti ..." ucap Hokage ketiga. Dan setelah menghela nafas sejenak, iapun bercerita. "Setelah memaksanya untuk membunuh keluarganya sendiri, kami menuduhnya sebagai pengkhianat, dan bahkan membiarkannya mengawasi gerak-gerik Akatsuki sendirian. Bahkan sejak dia masih kecil, Itachi menyadariajaran dan segel dari para leluhurnya, sementara orang lain bahkan tidak peduli dengan itu."
"Dia adalah orang yang sensitif, dia mampu merasakan banyak hal tentang shinobi, dan asal mula dari desa. Mungkin itulah kenapa ia tak pernah keluar dari batas klannya dan mampu untuk memikirkan mengenai masa depan shinobi dan desa. Dia sangat mengkhawatirkan hal tersebut." jelas Hokage ketiga.
"Pada usianya yang ketujuh, alasannya sudah seperti seorang hokage. Dia mempercayakan semuanya pada dirinya sendiri, kemudian terus membawanya, menanamkan pada dirinya kalau itu adalah misi yang harus ia emban. Dia membunuh keluarganya sendiri, menghentikan pemberontakan dan sekaligus perang yang mungkin saja akan terjadi, sendirian. Dia bertindak lebih jauh lagi dan masuk ke dalam Akatsuki, sebagai mata-mata untuk melindungi desa. Ini, sebagai persyaratan kalau aku akan melindungimu."
Sasuke hampir menangis, kemudian menundukkan kepalanya, "Jadi ... itu benar ..."
"Itu adalah takdir kutukkan bagi klan Uchiha." ucap Hokage kedua. "Aku tak tahu kalau mereka telah dimusnahkan. Jadi, mereka bahkan mencoba untuk melakukan pemberontakkan, aku sudah menduga kalau mereka akan melakukan hal seperti itu cepat atau lambat. Terdapat jiwa barbar yang secara rahasia mengikuti tekad Madara ..."
"Ya, kaulah yang telah memojokkan Uchiha, Hokage kedua!" ucap Hashirama. "Semua itu dimulai setelah kau menciptakan kepolisian militer Uchiha."
"Apa??" Hokage kedua tidak terima.
"Mereka yang mengendalikan kejahatan, pada suatu saat akan menjadi tidak disukai." ucap Orochimaru, "Terlebih, karena wewenang mereka, mereka menjadi sombong. Dibawah dalih kalau mereka akan mengawasi kriminal, kau membangun markas pusat kepolisian di tempat yang sama dengan penjara, yang sebenarnya juga mengasingkan mereka dari desa. Ini juga menaikkan simpatisan Madara."
"Tobirama!! Sudah kubilang berkali-kali untuk tidak menindas klan Uchiha!!" ucap Hashirama.
"Aku hanya memberi mereka aturan yang cocok untuk mereka." ucap Hokage kedua. "Aku melakukan itu agar mampu menangani dengan segera isu Madara yang baru menunjukkan diri. Kau tahu itu juga kan, klan Uchiha adalah ... Sebuah Klan yang Dipengaruhi oleh Iblis!"
"Kedengarannya seperti kau trauma terhadap Madara. Apa aku begitu takut dengan klan Uchiha?" tanya Orochimaru. "Anak muda, kau tak tahu bagaimana Madara itu." ucap Hokage kedua.
"Hokage kedua, aku ingin bertanya padamu." ucap Sasuke, "Apa itu klan Uchiha? Apa saja yang mereka ketahui?"
"Klan Uchiha dan Senju telah bertarung untuk untuk waktu yang lama. Sebenarnya, dua klan itu saling bermusuhan." ucap Hokage kedua.
"Aku tahu itu, tapi apa yang kau maksud dengan dipengaruhi oleh iblis?"
"Sementara klan Senju menganggap kekuatan mereka adalah cinta dan bukan jutsu, klan Uchiha berpikir kalau jutsu di atas segalanya. Tapi sebenarnya, cerita itu tidak benar." ucap Hokage kedua. Sasuke kaget, begitu juga degan Orochimaru.
"Tak ada klan lain yang menanggap cinta begitu berharga sebesar Uchiha. Itulah kenapa mereka menyegel cinta itu di dalam diri mereka."
"Apa maksudmu!?" Sasuke masih belum mengerti.
"Ketika anggota klan Uchiha mengetahui cinta, itu seperti saat perasaan yang telah mereka segel keluar. Kemudian mereka akan membangkitkan sesuatu yang bahkan lebih kuat dari kekuatan cinta Senju."
"Kalau begitu, bukankah itu malah bagus?" tanya Suigetsu, "Mereka akan mampu hidup rukun bersama senju dengan kekuatan cinta atau semacamnya itu, kan?"
"Akan tetapi, kekuatan cinta mereka terlalu kuat, dan mereka berakhir menjadi liar." jelas Hokage kedua lagi. "Ketika klan Uchiha yang telah mengetahui cinta kemudian kehilangan hal itu, kekuatan itu akan berubah menjadi kekuatan benci yang luar biasa, yang kemudian merubah orang tersebut. Aku sendiri sudah sering melihat hal itu berulang kali." ucap Tobirama.
"Dan setiap kali, selalu ada gejala yang sama." ucap Tobirama. "Gejala?" Sasuke bertanya. "Ketika Uchiha mengalami penderitaan setelah kehilangan orang yang dicintainya atau mengalami keputusasaan, kekuatan spesial akan muncul dan menyebar di otak mereka, yang kemudian berefek pada saraf optik dan mengubah mata mereka. Itu adalah mata yang merupakan refleksi perasaan, Sharingan."
"Sharingan berhubungan dengan perasaan seseorang, dan dengan cepat membuat mereka kuat, bersamaan dengan kebencian dalam diri mereka. Dan tepat sekali, terdapat banyak orang sensitif di antara klan Uchiha. Dan hampir semua yang telah merasakan kekuatan kuat itu akan ditangkap oleh kegelapan, dan berubah menjadi iblis."
"Semakin dalam kegelapan mereka, semakin kuat mata yang akan mereka dapat, dan akan mustahil untuk menangani mereka, seperti kasus Madara."
"Madara benar-benar mencintai adiknya, mungkin lebih besar dari cintamu pada kakakmu." ucap Hokage pertama.
"Aku ingin menjadikan kekuatan Uchiha sebagai sesuatu yang mampu melindungi desa." ucap Hokage kedua, "Akan tetapi, kalau mereka harus berakhir dengan mengorbankan diri mereka sendiri untuk keperluan desa, itu tak bisa ditolong lagi. Dengan melakukan hal itu, mereka tetap akan berguna bagi desa, yah, setidaknya begitu."
"Tobirama!! Tak bisakah kau berhenti membicarakan mereka seperti itu!? Kau sedang berbicara dengan anak Uchiha yang masih polos!" bentak hokage pertama. "Yang paling penting adalah desa, harusnya kau mengerti, kakak." ucap Hokage kedua.
"Aku tidak peduli." ucap Sasuke, matanya telah berubah ke mode mangekyou. "Aku sudah bukan anak kecil yang polos lagi."
Hokage pertama dan kedua terdiam, "Itu bukan tanda sharingan dasar, sebuah mangekyou?" pikir Hokage kedua.
"Hokage pertama ..." Sasuke kembali bertanya, "Aku akan bertanya padamu. Apa itu desa? Apa itu Shinobi di tempat pertama?"
---------------------------
Bersambung ke Naruto Chapter 620
Sumber : Beelzeta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar