Kamis, 06 September 2012

Alur cerita Naruto Chapter 600

Sebelumnya : Naruto Chapter 599



Kakashi dan Gai menatap tak percaya, "Benarkah dia Obito?? Bukankah dia sudah mati??" Guru Gai benar-benar tak mengerti. Dan ketika menatap ke arah wajah dan Mangekyou Sharingan Obito, Kakashi bisa memastikannya, "Tidak salah lagi, dia adalah Uchiha Obito"






Naruto Chapter 600: Bagaimana bisa Sampai Sekarang?


"Kau boleh memanggilku dengan nama itu kalau kau mau, bagiku tak ada artinya" Ucap tobi, atau mungkin sekarang kita bisa memanggilnya dengan nama Obito.

Kakashi masih terdiam, dan kemudian mengingat saat-saat ia menjalankan misi terakhirnya bersama Obito. Saat-saat dimana mata Kakashi tertebas pedang lawan, saat-saat ketika Obito menolongnya, waktu ketika Sharingan Obito aktif, waktu di saat Obito ingin melindungi semuanya ...

"Waktu itu, kau ..." Kakashi terus mengingatnya. Saat dimana musuh menggunakan jutsu elemen tanah, menggunakan puing-puing batu untuk melawan mereka. Hingga akhirnya, saat dimana tubuh Obito terjebak dan Kakashi tak mampu banyak membantu ...


"Sial!!!" kakashi waktu itu berusaha mengangkat batu yang menimpa setengah tubuh Obito. Akan tetapi, kekuatannya masih sangat jauh dari cukup bahkan untuk sekedar membuatnya bergeser.

"Hentikan, Kakashi, aku sudah selesai" Ucap Obito pasrah, "Setengah dari tubuhku sudah hancur, aku sudah tak bisa merasakannya lagi"

"Aku ...
Aku benar-benar tak pantas menjadi kapten ...
Aku tak pantas menjadi Jounin" Kakashi terlihat begitu menyesal. Tapi kemudian, Obito malah tersenyum dan berkata, "Benar juga, aku satu-satunya yang belum memberi hadiah atas keberhasilanmu menjadi Jounin kan? Kau, kau boleh memiliki mataku, sharinganku ..." Tawar Obito yang tetap tegar dan ikhlas di detik-detik terakhir sebelum kematiannya.

Dan berkat bantuan medis dari Rin, Kakashipun menerima donor mata itu. Dan untuk terakhir kalinya, Obito berkata, "Kakashi ... Aku serahkan Rin ... Padamu"

"Ya" Dengan sangat terpaksa, kakashi pergi bersama Rin meninggalkan Obito yang telah terkubur di tengah reruntuhan.

"Jadi kau bertahan hidup dari saat itu?" Kakashi bertanya.

"Siapa dia!!?" Naruto tak tahu.

"Dia adalah seorang Uchiha, Shinobi Konoha yang merupakan salah seorang rekan kami ...
Dan harusnya dia sudah mati pada perang sebelumnya"

"..." Obito masih diam.

"Kalau kau benar masih hidup ...
Kenapa sampai sekarang ..."

"Aku berhasil bertahan hidup atau tidak tidaklah penting ...
tapi yah, kalau kau benar-benar ingin tahu ...
Itu karena ...
Kau membiarkan Rin mati" Ucap Obito.

Deg ...
Kakashi tak mampu berkata apa-apa.

"Huhu, Jangan terburu-buru begitu ...
Dan jangan memasang wajah seperti itu" Ucap Obito lagi ke Kakashi.

"Jadi kau mau menyalahkanku?"

"Tak ada gunanya menyalahkan kenyataan tak berguna ini ...
Aku tak tertarik dengan Dunia ini, semenjak itu mulai menghilang" Ucap Tobi, Obito.

Kakashi kembali terdiam, tampak depresi.

"Ini bukanlah saat untuk depresi!!!" Ucap Naruto, "Guru Kakashi!! Aku tak tahu apa yang sudah terjadi antara kau dan orang itu, aku akan mendengarkan ceritanya nanti, sekarang yang lebih penting adalah untuk menghentikan rencananya!!!"

"Naruto ...
Kakashi! Naruto benar" Ucap Gai, "Dunia sedang berada di tangan kita sekarang"

Kakashi masih terdiam, sementara Tobi atau Obito hendak kembali melancarkan suatu jutsu ...

"Tak ada yang perlu aku katakan padamu, hanya matilah, terikat oleh kenyataan ini! Katon Bakufu Ranbu!!!!" Tobi menggunakan jutsu tembakan pusaran api dari Mangekyounya.

"Kakashi!!"

Api itu melalap mereka, tapi tiba-tiba Naruto dengan ekor kyuubinya melindungi mereka.

"Ekor Kyuubi ..."

Hal ini menciptakan ledakan dan kepulan asap yang hebat. Dan ketika asap itu perlahan menghilang, suatu sosok yang tidak terduga-duga muncul ...

"I-Ini ..." Gai benar-benar kaget dengan apa yang dilihatnya. Di depan, tampak Obito tengah berdiri bersama dengan seseorang yang baru saja datang, Uchiha Madara.


"Kelihatannya kau bersenang-senang disini, Obito" Ucap Madara.
----------------

Bersambung ke Naruto Chapter 601

Tidak ada komentar:

Posting Komentar